Saturday, July 21, 2012

Modem

Di jaman yang semakin modern ini, pasti kamu pernah atau sering mendengar istilah modem. Itu tu…alat yang dipasangkan pada komputermu jika kamu ingin agar komputermu bisa tersambung ke jaringan internet. Sebenarnya apa sih modem itu? Mau tau? Yuk, lanjut baca penjelasan berikut ini.

Istilah modem merupakan singkatan dari dua kata yaitu MOdulator dan DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah proses membaca data dari sinyal yang diterima dari pengirim.
Jadi, modem merupakan penggabungan antara Modulator dan Demodulator.  Oleh karena itu modem bisa dikatakan sebagai alat komunikasi dua arah yang digunakan sebagai alat untuk merubah data dari bentuk analog ke digital atau sebaliknya.
Eh, tau ga? Modem itu ternyata ada beberapa jenis loh. Hhmm.. kira-kira apa saja yah… yuk, lanjuut bacanya..
Jenis-jenis Modem Berdasarkan Pemasangannya
Berdasarkan pemasangannya pada perangkat komputer, modem terdiri dari dua jenis yaitu modem internal dan modem eksternal. Modem internal berada di dalam komputer dan terpasang langsung pada bagian motherboard misalnya pada slot PCI. Sedangkan modem eksternal berada di luar chasing komputer, umumnya dihubungkan melalui Serial Port atau USB pada motherboard (kamu bisa melihat gambarnya di bawah ini).

Jenis-Jenis Modem Berdasarkan Jaringan atau Media Koneksinya
Berdasarkan jaringan atau media koneksinya modem terdiri dari dua jenis, yaitu modem kabel dan modem wireless.

Modem kabel merupakan modem yang menggunakan jaringan kabel agar dapat tersambung ke internet, misalnya seperti jaringan kabel telepon.
Modem wireless merupakan bagian dari jaringan komputer contohnya adalah modem GSM, modem CDMA, modem HSDPA, dan modem HSUPA.

Nah sekarang coba kalian amati, modem apakah yang sedang kalian gunakan?

Gaya Gravitasi

Kenapa kalau kita jatuh, pasti jatuhnya ke bawah? atau mengapa jika kita melempar suatu benda ke atas benda tersebut selalu jatuh lagi ke bawah? Kalau kita berjalan, duduk, berdiri, tidur, mengapa semua benda di bumi ini seakan-akan menempel di permukaan bumi/lantai atau tanah? Jawabannya adalah karena adanya suatu gaya yang menarik kita selalu menuju ke bawah.

Gaya yang menarik kita selalu menuju ke bawah itu disebut gaya gravitasi. Gaya gravitasi terdapat pada semua benda. Semakin besar massa/berat benda tersebut, semakin besar pula gaya gravitasi yang ditimbulkannya.

Bumi kita merupakan bola yang sangat besar, sehingga bumi memiliki gaya gravitasi yang besar pula yang dapat menarik segala benda yang berada di dekatnya (rumah, manusia, batu, binatang, bahkan juga bulan dan satelit yang mengelilingi bumi kita). Oleh karena itulah, walaupun kita berada di bagian bawah bola bumi, kita tidak akan jatuh karena ada gaya gravitasi bumi yang arahnya menuju pusat bola bumi.

Diri kita juga adalah sebuah benda yang memiliki gaya gravitasi. Tapi mengapa pulpen, buku, atau benda-benda kecil di sekeliling kita tidak menempel pada tubuh kita? Ya tentu saja, karena gaya gravitasi tubuh kita kalah oleh gaya gravitasi bumi yang kita diami ini. Lalu mengapa burung, balon udara, pesawat terbang, roket, tidak tertarik oleh gaya gravitasi bumi? Hal itu dikarenakan benda-benda tersebut memiliki gaya lain yang dapat melawan gaya gravitasi, sehingga mereka bisa melayang/lepas tidak tetap lengket/menempel pada permukaan bumi.

Kenapa Kapal Laut Bisa Ngapung

Pernahkah kamu berfikir, mengapa kapal laut yang besar dan terbuat dari besi bisa mengapung di atas laut? Padahal beratnya bisa berton-ton, apalagi ditambah muatan yang isinya manusia, motor, mobil, truk, bahkan ada juga loh yang bermuatan pesawat tempur. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Yuk kita simak penjelasan berikut ini.


Sebuah benda akan terapung, melayang, tenggelam di dalam sebuah cairan, disebabkan oleh massa jenis benda itu dibandingkan dengan massa jenis cairan tempat benda itu dicelupkan. Benda akan terapung jika massa jenis benda itu lebih kecil dari massa jenis cairan. Benda akan melayang jika massa jenis benda dan cairannya sama. Benda akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis cairan. Oh iya, semua benda memiliki massa jenis (berat jenis) loh.

Kamu pasti bertanya-tanya apa itu massa jenis? Massa jenis adalah perbandingan antara massa dengan volume benda. Sebagai contoh massa jenis air adalah 1 gr/cm3, artinya air yang memiliki ukuran kubus dengan sisi masing-masing 1 cm, akan memiliki berat 1 gram. Jadi, semakin kecil massa benda (semakin ringan), dan semakin besar volume benda tersebut, maka akan semakin kecil massa jenisnya.

Nah, kapal laut memang berat tetapi kapal laut berbentuk cekungan dan memiliki ruangan-ruangan yang demikian luas beserta rongga berisi udara, yang menjadikan volume kapal laut menjadi sedemikian besar. Hal ini menyebabkan massa jenis kapal laut menjadi lebih kecil dari massa jenis air. Oleh sebab itu kapal laut bisa mengapung di laut. Tahukah kamu apa yang akan terjadi jika kapal laut dibuat tanpa ruangan/rongga sama sekali? Yup, kamu benar, kapal tersebut akan tenggelam.

Ada yang masih belum paham? Oke, kita coba jelaskan berdasarkan Hukum Archimedes (kamu pasti sudah tahu dong, siapa itu Archimedes?). Ketika kapal laut berada di atas air maka kapal laut memberi tekanan kepada air. Berat dari kapal laut menekan air ke bawah, lalu dengan gaya yang sama besar, air tersebut memberikan tekanan kepada kapal laut dengan arah yang berlawanan (ke atas).

Untuk lebih mudahnya coba kamu ikuti langkah-langkah berikut ini, ambillah sebuah mangkuk kosong lalu taruh mangkuk tersebut di atas air. Apa yang terjadi? mangkuk tersebut akan mengapung mirip kapal laut. Setelah itu, coba deh kamu tekan mangkuknya perlahan-lahan ke dalam air. Apa yang terjadi? Semakin kamu menekan mangkuk ke bawah, seolah-olah air memberikan dorongan dengan memberikan reaksi yaitu menekan mangkuk ke arah atas sehingga mangkuk tersebut tetap mengapung.

Coba deh kamu tekan lagi lebih kuat, maka semakin kamu tekan semakin berat reaksi dari air. Apa yang akan terjadi ketika tekanan yang kamu berikan terlalu besar? Yup, mangkuk akan tenggelam. Nah, itulah salah satu penyebab kenapa kapal laut tenggelam yang sering terjadi di negeri kita. Karena terlalu banyak muatannya melebihi daya tampung dari kapal laut tersebut.

Rumus “CINTA” dalam fisika

Berbicara soal cinta, tentu saja ada banyak hubungannya, baik dalam hubungan luar ataupun dalam. Entahlah, cinta itu selain anugerah yang dahsyat sekali, juga merupakan suatu keunikan yang ada pada kehidupan ini. Tentu saja tanpa cinta akan sangat menderita hidup ini.

Salah satu keunikan cinta adalah adanya suatu hubungan cinta dengan fisika. Apa itu fisika, yaitu ilmu pengetahuan tntang alam maupun benda. Nah, seseorang yang hatinya dipenuhi cinta dan asmara ternyata mempunyai ikatan terhadap ilmu fisika, terutama dalam hal gaya.

Ternyata cinta itu juga mempunyai hukum seperti hukum dalam ilmu pengetahuan alam, ya karena cinta termasuk berada pada alam ini, tentu saja hukum itu juga berlaku pada cinta. Langsung saja kita membahas hubungan cinta dengan fisika.

1. Berbicara soal hukum

Hukum dalam fisika banyak macamnya, namun penulis akan memberikan salah satu cotoh hukum fisika yang bisa dihubungkan dengan cinta. Apa saja hbungan hukum fisika dan cinta.

a. Hukum Termodinamika

Hukum termodinamika sangat dikenal sekali dengan sebutan hukum kekekalan energi. Dimana bunyi dari hukum tersebut adalah:

"Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, tetapi energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan"

Nah, hukum tersebut sangat pas sekali hubungannya dengan cinta, cinta sebenarnya adalah suatu energi juga, karena dengan cinta seseorang bisa kuat dan semangat, serta menjadi pemberani. Tidak mungkin tidak adanya cinta bisa seperti itu, sama halnya tidak mungkin orang yang kuat tak berenergi. Jadi sangat pas sekali bila diganti dengan:

"Cinta dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, tetapi cinta tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan."

Sudah terbukti kan, cinta itu tidak bisa diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan dengan nuklir sekalipun, dan cinta dapat berubah-rubah bentuknya, misalkan, kadang tinggi dan kadang rendah. Oleh sebab itu, yang pertama kali harus diingat adalah hukum kekekalan cinta. :)

b. Hukum Gerak Newton

Tau kan hukum gerak newton? Hukum tersebut sebenarnya dibedakan menjadi 3 hukum, tetapi penulis akan mengambil satu hukum saja yang mudah dihafalkan atau diingat. Hukum Gerak Newton agar tak asing bisa juga disebut hukum aksi dan reaksi, yang berbunyi:

"Gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik dan segaris."

Arti dari hukum tersebut ialah, apabila benda A memberikan gaya sebesar X kepada benda B, maka benda B memberikan gaya sebesar -X kepada benda A. Makna agar lebih dimengerti adalah, benda A dan B memiliki gaya yang sama, ketika benda A lebih dahulu memberikan gaya kepada benda B, berarti A menambahkan gaya ke B, dan B akan memberikan gaya sebesar X juga kepada A, karena B memberikan balasan maka disebut dengan mengurangi gaya yang ada pada dirinya tersebut, sehingga ditulis dengan -X. Jika dihubungkan dengan cinta maka berbunyi:

"Gaya aksi dan reaksi dari dua cinta memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik dan segaris."

Artinya pun sama, dua cinta yang saling cinta memiliki kekuatan yang sama besar, karena apabila si A memberikan cintanya ke B, maka B pun akan membalas cintanya kepada si A. Pengertian dari memberi dan membalas disimbolkan dengan X dan -X, yang artinya, X itu aksi dan -X adalah reaksi. :) Jadi siapa yang beraksi akan mendapatkan reaksi, barang siapa yang memberikan cinta, pasti akan diberi cinta. atau balasan yang setimpal. Ini terjadi juga pada agama, jika kebaikan sekecil apapun akan mendapat balasannya, begitu juga dengan kejahatan. :)

Kenapa Kita Kesemutan???

Kesemutan atau Geringgingan., Pernah merasakan kesemutan? Rasanya nggak nyaman bukan, apalagi kalau ada yang mencoba menyentuh bagian yang kesemutan, rasanya tambah menjadi-jadi.  Pins and needles, begitu terjemahannya dalam bahasa Inggris, persis menggambarkan apa yang kita rasakan apabila sedang kesemutan. Seperti ada ratusan jarum yang menusuk bagian yang kesemutan.
Apakah kesemutan?
Kesemutan atau Parestesia dalam ilmu kedokteran, adalah sensasi pada permukaan tubuh tertentu yang tidak dipicu rangsangan dari dunia luar. Sebenarnya parestesia adalah sensasi rasa dingin atau panas di suatu bagian tubuh tertentu, atau sensasi rasa dirambati sesuatu. Parestesia itu timbul bila terjadi iritasi pada serabut saraf yang membawa sensasi kesemutan.
Penyebab Kesemutan
Kesemutan terjadi jika syaraf dan pembuluh darah mengalami tekanan, misalnya, saat duduk bersimpuh atau menekuk kaki terlalu lama, maka syaraf dan aliran darah terganggu. Umumnya kesemutan akan mereda jika bagian tubuh yang mengalaminya digerakkan. Kesemutan biasanya bersifat sementara dan terjadi apabila baik disengaja atau tidak disengaja aktivitas kita menghambat aliran darah ke salah satu bagian tubuh kita.
Aktivitas seperti berlutut atau jongkok dalam waktu yang lama akan memancing terjadinya kesemutan. Ini karena bagian bawah kaki kita darah tidak leluasa mengaliri bagian bawah kaki kita karena terhambat oleh beban tubuh kita di bagian tersebut. Apabila kita menghentikan aktivitas tersebut maka berangsur-angsur aliran darah menjadi normal kembali dan kesemutanpun jadi hilang.
Dr. Naomi Kleitman, direktur program repair dan plasticity pada National Institure of Neurological Disorders di Bethesda – Maryland, mengatakan bahwa pada saat kesemutan, sepertinya ada syaraf yang mengalami kemacetan sehingga sinyal-sinyal yang seharusnya disampaikan balik ke otak tidak terjadi sebagaimana mestinya. Jaringan syaraf bertindak seperti kabel listrik yang menyebar di seluruh tubuh. Syaraf berfungsi sebagai jalur untuk menyampaikan perintah dari otak  dan begitu juga sebaliknya. Penyempitan yang terjadi menghambat jalannya gula darah dan oksigen, dan “sabotase” ini mengakibatkan sinyal yang seharusnya disampaikan ke otak terkocar-kacir ke seluruh jaringan syaraf yang terhambat.
Beberapa gangguan kesehatan serius yang ditandai gejala kesemutan, antara lain:
Radang Sumsum Tulang Belakang (myelitis)
Terjadi pada orang dewasa, kadang-kadang gejala kesemutan didahului oleh flu berat. Kesemutan yang dirasakan akan menghebat, naik dari ujung jari kaki sampai ke pusar (perut tengah). Gejalanya berkembang menjadi rasa tebal di permukaan kulit. Setelah fase ini, penderita akan mengalami kesulitan berjalan. Ini adalah gejala radang sumsum tulang belakang, yang terjadi karena serangan virus bernama cytomegalovirus (CMV). Penderita menjadi tidak bisa mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dapat disembuhkan total, dapat pula cuma sembuh sebagian, tetapi ada juga yang sampai lumpuh.
Diabetes mellitus atau Kencing Manis
Pada penderita diabetes, kesemutan adalah gejala kerusakan pembuluh-pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung syaraf berkurang. Gejala yang dirasakan biasanya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang panas, dan kesemutan di ujung jari terus-menerus. Kemudian disertai rasa nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki, terutama pada malam hari.
Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Kesemutan yang menyerang ujung jari, biasanya tangan kanan, dan kemudian berkembang menjadi rasa tebal, saat digunakan beraktivitas, adalah gejala CTS. Gejala kesemutan ini berkaitan dengan rongga di pergelangan tangan (karpal) yang mengalami pembesaran otot-otot sehingga menekan saraf yang melewati terowongan tersebut. CTS bisa menjadi gangguan lebih serius bila didiamkan cukup lama, misalnya 1 – 2 tahun. Pada tahap ini tekanan otot sudah mengganggu aliran darah ke tangan, dengan akibat otot-otot yang mengalami kekurangan nutrisi akan mengecil, dan melemahkan otot.
Jantung
Pada penderita sakit jantung, kesemutan dapat juga timbul karena komplikasi jantung dan sarafnya. Yang terjadi misalnya, si penderita menjalani operasi pemasangan klep jantung. Saat pemasangan, ada bekuan darah menempel, yang kemudian terbawa aliran darah ke atas, dan menyumbat salah satu pembuluh darah di otak. Bila sumbatan di otak itu kebetulan mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Bila daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan menjadi kelumpuhan.
Rematik
Rematik juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Gejala kesemutan karena rematik akan hilang bila rematik sembuh.

Kenapa Pesawat Bisa Terbang???

Waktu kecil terheran2 karna ada benda bisa melayang di udara,., eh ternyata namanya pesawat terbang., tiap kali ada pesawat lewat aku ama temen2 pasti teriak “kapal., minta duit-e :D ” wkwkwkwk senang kembali mengingat kenangan masa kecil :D .
Waktu SMP terlintas “kenapa bisa terbang yaa??, padahal kan terbuat dari besi, berat, berisi puluhan orang, kok gak jatuh yaaaa?? “ ., pertanyaan mulai bisa terjawab waktu SMA pas ketemu fisika., tapi berhubung dasarnya mbandel n gak suka fisika., jadi tiap fisika gak perna dengerin makanya gak tau wkwkwkwwk…,
Lagi2 aku baru tau gara2 aku punya blog ini n aku jadi bersemangat cari pertanyaan2 yang belum aku tahu jawabannya hehehehe,,,, ok langsung aja aku share aja berdasarkan berbagai sumber yang aku jadikan referensi., bagi para blogger lainnya yang uda merasa mempunyai postingan ini, aku minta ijin share sedikit gambar maupun materinya yaaa ^_^ .

Sayap Pesawat

Ada apa dengan sayap burung besi ini? (sebagian orang menyebut Pesawat Terbang dengan Burung Besi :D ) ok ok., kunci bisa terbangnya pesawat adalah terletak pada sayapnya, kok gitu? kalau dilihat dari samping, maka bentuk penampang sayap akan tampak seperti Gambar 1 :
Dengan bentuk yang seperti itu ditambah dengan adanya momentum dari dorongan horizontal dari mesin pesawat (Engine) yang terdapat di kedua sayap, maka saat pesawat mulai bergerak maju akan menyebabkan perbedaan kecepatan aliran udara di bagian atas dan bawah sayap. Kecepatan udara diatas sayap akan lebih besar daripada dibawah sayap, hal ini dikarenakan jarak tempuh lapisan udara yang mengalir di atas sayap lebih besar dari pada jarak tempuh di bawah sayap. yaaa yaaa yaaaa :D
Kok bisa gitu? ada dasarnya gak? ada., menurut Hukum Bernoully, kecepatan udara besar menimbulkan tekanan udara yang kecil. Nah., uda mulai bisa membaca alurnya?, seperti yang aku tulis diatas, karena udara diatas sayap mengalir lebih cepat maka tekanan diatas sayap menjadi kecil, sedangkan sebaliknya, udara yang mengalir dibawah sayap kecil, sehingga tekanan di bagian bawah sayap menjadi lebih besar, hal ini akan menimbulkan Gaya Angkat (Lift) pada pesawat dan menjadikannya terbang. ooowww gitu yap :D hehehehehe :D .

Apa Itu Lift?

Lift yang dimaksud disini adalah Gaya Angkat, Lift dihasilkan karena aliran udara dibelokkan ketika mengalir melewati sayap. Bahkan, tidak hanya ketika melewati sayap pesawat, lift juga dihasilkan ketika kita menaruh kertas di depan aliran udara pada suatu sudut tertentu. Kata kuncinya adalah: aliran dan pembelokan aliran tersebut. Coba dengan bermain pesawat kertas! Jika pesawat dilepas tanpa diberi dorongan ke depan, pesawat tersebut tetap akan jatuh ke tanah. Ini menunjukkan perlu ada aliran udara agar lift dapat dihasilkan. hm.., gitu (ama ngelus2 dagu :D )
Ketika aliran udara dibelokkan, terjadi aksi-reaksi antara aliran udara dan sayap yang membelokkan udara tersebut. Ketika aliran udara yang awalnya lurus kemudian belok setelah melewati objek tersebut, kita kemudian bertanya, apa yang membengkokkan aliran tersebut. Ya, jawabannya adalah objek tersebut. Lihat ilustrasi di Gambar 2 berikut :
Artinya, ada suatu gaya yang dikerjakan oleh objek tersebut terhadap aliran udara tersebut. Newton berkata, untuk setiap aksi akan ada reaksi yang sama besar pada arah yang berlawanan dari aksi tersebut (Hukum Newton III), heheheeh ingat dikit2 fisika :D  . Sayap tadi telah mengerjakan suatu aksi pada aliran udara tersebut, maka, aliran udara juga akan mengerjakan reaksi yang sama besar pada sayap tersebut. Kenapa bisa terangkat? seperti yang aku tulis, jawabannya pada Hukum Bernoully :D . Lihat kembali Gambar 1 .

Bagian Penunjang Untuk Terbang

Agar pesawat dapat terbang dengan sempurna, maka selain sayap ada bagian2 lain yang menunjang, lihat Gambar 3 dibawah ini :

  1. Badan pesawat ( Fuselage ) : ruang kemudi (Cockpit) dan ruang penumpang (Passenger).
  2. Sayap (Wing), terdapat Aileron berfungsi untuk “Rolling” pesawat miring kiri – kanan dan Flap untuk menambah luas area sayap (Coefficient Lift) yang berguna untuk menambah gaya angkat pesawat.
  3. Ekor sayap (Horizontal Stabilazer), terdapat Elevator berfungsi untuk “PitchingNose Up – Down.
  4. Sirip tegak (Vertical Stabilizer), terdapat Rudder berfungsi untuk “Yawing” belok kiri – kanan.
  5. Mesin (Engine), berpungsi sebagai Thrust atau gaya dorong yang menghasilkan kecepatan pesawat.
  6. Roda Pesawat ( Landing Gear ),berfungsi untuk mendarat/ landing atau tinggal landas / Take-off.
Ketika pesawat sedang terbang, ia selalu menggabungkan fungsi-fungsi control diatas, contoh : bila pesawat belok kanan atau kiri, maka yang digerakkan Aileron dan Rudder, jadi sambil belok pesawat dimiringkan agar lintasan belok lebih pendek, yang dapat menghemat waktu dan menghemat pemakaian bahan bakar. ooowww gitu :D . Lihat ilustrasinya di Gambar 4 berikut :
Nose Up-Down Aileron Pitch
   
Aileron Roll Aileron Yaw
   

Bagaimana Dengan Roket?

Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang melalui sayap pesawat tersebut, berbeda dengan roket yang terangkat ke atas karena aksi-reaksi antara gas yang disemburkan roket dengan roket itu sendiri. Roket menyemburkan gas ke belakang (ke bawah), sebagai reaksinya gas mendorong roket ke atas. Jadi roket tetap dapat terangkat ke atas meskipun tidak ada udara, pesawat terbang tidak dapat terangkat jika tidak ada udara. Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih tajam dari pada bagian depan, dan sisi bagian atas yang lebih melengkung dari pada sisi bagian bawahnya. hm…, gitu toh :D

Gaya Yang Terjadi Pada Pesawat

Pesawat terbang dirancang sedemikian rupa sehingga hambatan udaranya sekecil mungkin. Pesawat pada saat terbang akan menghadapi beberapa hambatan, melalui perhitungan dan rancangan yang akurat dan teliti, langkah selanjutnya adalah pemilihan mesin penggerak pesawat yang mampu mengangkat dan mendorong badan pesawat. Ada empat buah gaya yang bekerja pada sebuah pesawat terbang yang sedang mengangkasa. yaitu :
  1. Berat pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.
  2. Gaya angkat yang disebabkan oleh bentuk pesawat.
  3. Gaya ke depan yang disebabkan oleh dorongan mesin / engine
  4. Gaya hambatan yang disebabkan oleh gesekan udara
Lihat Gambar 5 berikut :
Jika pesawat hendak bergerak mendatar dengan suatu percepatan, maka gaya ke depan harus lebih besar daripada gaya hambatan dan gaya angkat harus sama dengan berat pesawat. Jika pesawat hendak menambah ketinggian yang tetap, maka resultan gaya mendatar dan gaya vertical harus sama dengan nol. Ini berarti bahwa gaya ke depan sama dengan gaya hambatan dan gaya angkat sama dengan berat pesawat. Ternyata banyak ya gaya yang terjadi heehheehehe :D .

Teori Yang Salah

Teori “Longer path” or “Equal Transit Time”
Teori ini mengatakan bahwa airfoil pesawat di-design sedemikian agar panjang lintasan permukaan atas sayap lebih panjang daripada permukaan bawah sayap. Artinya molekul udara di sisi atas sayap harus bergerak lebih cepat daripada molekul di sisi bawah sayap agar mereka bertemu lagi di ujung trailing edge sayap. Teori ini walaupun kedengarannya benar, tetapi didasarkan pada asumsi yang salah, yaitu bahwa molekul udara harus bertemu lagi di ujung sayap. Kalau teori ini benar, kertas kita tadi tidak akan bisa menghasilkan lift. Inilah gambaran teori yang salah. Gambar 6 :
Lihat kembali Gambar 1 , perhatikan bahwa udara diatas sayap akan lebih lembat sampai di ujung sayap karena jalur tempuh-nya yang lebih besar, jadi kata2 bertemu lagi di ujung sayap itu salah!!.
Teori Tumbukan Molekul Udara
Teori ini mengatakan bahwa lift dihasilkan dari tumbukan udara yang dibelokkan pada sisi bawah sayap. Teori ini salah karena hanya melihat pada sisi bawah sayap saja yang menyebabkan aliran udara membelok. Pada kenyataannya lebih banyak udara yang dibelokkan di sisi atas sayap dibandingkan dengan sisi bawah sayap. hm….. :D
Naah akhirnya itulah yang bisa aku bagi tentang Kenapa Pesawat Bisa Terbang hehehehe.., smoga hal ini bisa menambah wawasan cakrawala kita. Makaci makaciiiii :D .

Terjadinya Petir

Petir terjadi akibat perpindahan muatan negatif menuju ke muatan positif. Menurut batasan fisika, petir adalah lompatan bunga api raksasa antara dua massa dengan medan listrik berbeda. Prinsip dasarnya kira-kira sama dengan lompatan api pada busi.

Petir adalah hasil pelepasan muatan listrik di awan. Energi dari pelepasan itu begitu besarnya sehingga menimbulkan rentetan cahaya, panas, dan bunyi yang sangat kuat yaitu geluduk, guntur, atau halilintar. Geluduk, guntur, atau halilintar ini dapat menghancurkan bangunan, membunuh manusia, dan memusnahkan pohon. Sedemikian raksasanya sampai-sampai ketika petir itu melesat, tubuh awan akan terang dibuatnya, sebagai akibat udara yang terbelah, sambarannya yang rata-rata memiliki kecepatan 150.000 km/detik itu juga akan menimbulkan bunyi yang menggelegar.

Kenapa Langit Berwarna Biru???

Mengapa langit berwarna biru?  Untuk menjawab pertanyaan ini paling tidak kita perlu mengkaji dua hal, yakni tentang atmosfer dan karakter cahaya. Hal ini mengingat fenomena langit berwarna biru melibatkan kedua komponen tersebut. Cahaya yang datang dari matahari akan mengalami hamburan (scattering) ketika melewati partikel yang mengisi atmosfer. Tanpa atmosfer, maka langit kita akan gelap sepanjang hari. Hal ini karena tidak ada molekul yang dapat menghamburkan cahaya ke berbagai arah. Dalam keadaan semacam itu, bintang dapat dilihat di siang hari dan cahaya matahari dapat dilihat hanya jika kita melihatnya secara langsung. Keadaan ini persis sama dengan keadaan dari berbagai planet lain di tata surya matahari yang tidak memiliki atmosfer.

Atmosfer merupakan percampuran dari berbagai gas dan molekul yang melingkupi permukaan bumi. Komponen utamanya adalah gas nitrogen (78%) dan oksigen (21%). Selebihnya, atmosfer terisi oleh gas argon, air (baik dalam bentuk uap air maupun kristal es), dan berbagai partikel padat seperti debu, partikel-partikel sisa pembakaran (polutan), dan juga garam (terutama untuk daerah di atas permukaan laut).

Cahaya merupakan energi yang diradiasikan melalui suatu gelombang. Gelombang yang dimaksud adalah gelombang elektromagnetik . Dinamakan seperti itu karena gelombang tersebut dibangun oleh getaran medan listrik dan medan magnet secara serentak secara saling tegak lurus.

Ketika cahaya putih (yang di dalamnya terkandung merah jingga kuning hijau biru nila ungu) diradiasikan dari matahari dan melewati atmosfer, maka cahaya putih tersebut akan mengalami beberapa peristiwa. Pertama, cahaya tersebut akan diserap oleh berbagai molekul yang mendiami atmosfer. Kedua, setelah diserap cahaya tersebut akan dilepaskan kembali ke atmosfer. Peristiwa inilah yang kita sebut sebagai hamburan cahaya. 


Pada peristiwa penyerapan bisa dibilang tidak ada sesuatu yang menarik. Namun pada saat cahaya dilepas dari molekul, muncul suatu fenomena yang menarik untuk dianalisis. Ternyata cahaya dengan energi yang besar (frekuensi besar) akan diradiasikan lebih banyak daripada cahaya dengan energi rendah (frekuensi rendah). Melalui analisis yang detail diperoleh hubungan bahwa jumlah energi yang diradiasikan pada peristiwa hamburan adalah sebanding dengan pangkat empat frekuensinya. Sehingga jika diketahui panjang gelombang ungu adalah 400 nm dan merah adalah 700 nm, maka perbandingan pangkat empat frekuensi kedua cahaya (Ungu : Merah) dapat dihitung sebesar (700 nm/400 nm)^4 dan diperoleh 9,4. Artinya cahaya ungu diradiasikan 9 kali lebih banyak daripada cahaya merah. Itulah sebabnya pada siang hari kita melihat langit berwarna biru. Tapi mengapa biru? Bukankah ungu memiliki frekuensi yang lebih tinggi dan oleh karenanya semestinya paling banyak diradiasikan? Mengapa langit tidak berwarna ungu?


Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melibatkan ilmu tentang mata sebagai alat indra yang digunakan untuk melihat. Di dalam retina mata terdapat tiga reseptor warna, yakni reseptor merah, biru, dan hijau. Masing-masing reseptor sensitif untuk masing-masing warna. Sehingga ketika ada beberapa warna mesuk ke retina secara bersamaan, maka masing-masing warna akan ditangkap oleh reseptor yang sesuai.

Nah..pada peristiwa hamburan cahaya, berdasarkan nilai frekuensinya maka warna biru dan ungu adalah warna yang paling banyak dihamburkan. Namun langit tampak berwarna biru karena di dalam retina terdapat sel reseptor biru yang lebih sensitif untuk menangkap warna biru ketimbang ungu. Akibatnya, kesan warna yang paling dominan untuk dilihat adalah biru. Demikianlah mengapa langit berwarna biru.
Pertanyaannya, lalu apa yang terjadi dengan warna merah, jingga dan kuning tersebut? Bagaimana nasibnya? Kemana ia pergi?

Nah…jawaban dari pertanyaan ini akan membawa kita pada pemahaman mengapa langit di ufuk barat tampak berwarna jingga pada sore hari. Kenapa demikian? Ya…karena ketika warna biru dan ungu sudah lebih banyak dihamburkan, maka warna-warna dengan frekuensi kecil seperti merah, jingga, dan kuning tetap bergerak lurus melewati atmosfer. Akibatnya, pada belahan bumi yang lebih timur, orang sudah tidak lagi dapat melihat warna biru dan ungu karena sudah dihamburkan. Saat itu, orang pada belahan bumi yang lebih timur hanya akan melihat “sisa” warna yang belum terhamburkan. Sisa warna yang masih ada adalah percampuran antara merah, jingga, dan kuning. Itulah sebabnya mengapa langit tampak berwarna merah ketika sore hari.

Secara lebih deskriptif, Gambar berikut barangkali akan lebih memperjelas pemahaman kita.

 
Gambar Peristiwa Hamburan Cahaya

Sebagai permisalan ada dua orang A dan B. Masing-masing berada pada belahan bumi yang berbeda. A sedang berada di suatu belahan bumi yang sedang mengalami siang hari, sedangkan B berada lebih timur dari A dan oleh karenanya ia telah memasuki waktu sore hari.

Matahari akan meradiasikan cahaya putih dalam arah lurus seperti pada Gambar. Jarak antara A dengan matahari lebih pendek jika dibandingkan B yang sudah masuk sore hari. Pada jarak yang pendek tersebut cahaya putih dari matahari akan mengalami hamburan terutama untuk warna biru dan ungu karena berfrekuensi tinggi. Peristiwa ini, seperti yang telah di bahas sebelumnya, menyebabkan si A akan melihat bahwa langit berwarna biru. Namun pada jarak yang lebih jauh, yakni bagi si B, ia sudah tidak lagi bisa melihat warna biru. Hal ini karena sebagian besar warna biru telah dihamburkan di belahan bumi yang sedang siang hari. Oleh karena itu, tinggal warna merah, jingga dan kuning saja yang masih diteruskan sampai ke mata si B. Itulah sebabnya, kenapa sore hari langit cenderung berwarna jingga kemerah-merahan.

 
Fisika Di Kehidupan Anda powered by blogger.com
Design by Simple Diamond Blogger Templates